Pages

Thursday, 9 August 2012

Return on Equity

Return on Equity Adalah Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan. Dalam pengertian ini, seberapa besar perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut.
Formula: Net Income/Shareholder’s equity 

Sebagai contoh. Perusahaan XYZ dalam tahun 2011 menghasilkan laba bersih sebesar Rp 1 Milyar. Sedangkan jumlah modal yang ditempatkan adalah sebesar Rp 4 Milyar. Berapa Return on Equitynya? 
Jawab: ROE = Net Income/Total Equity = 1Milyar/4Milyar = 0,25 atau 25%

ROE dinyatakan dalam bentuk persen, hal ini dikarenakan ROE merupakan tingkat pengembalian. 

Berapa ukuran ROE yang ideal? 

Kita tidak bisa mengatakan bahwa ROE 20% itu lebih baik dari ROE yang 18%. Untuk menilai ROE baik atau tidak hanya bisa dilakukan pembandingan rasio serupa antar perusahaan namun masih dalam industry yang sama. Kita tidak boleh membandingkan Indofood dengan Garuda Indonesia, karena kedua perusahaan ini bergerak di bidang yang berbeda. ROE perusahaan dikatakan baik apabila mampu berada di atas nilai rata-rata industrinya. Membandingkan ROE dalam perusahaan yang berbeda jenis dapat menghasilkan data yang bias. 

ROE tidak hanya untuk mengukur profitabilitas perusahaan, namun juga efisiensi perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki. ROE yang meningkat dapat diartikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan profit yang besar tanpa harus membesarkan modal. 

Interpretasi angka ROE 

Selain rumus ROE di atas, ROE juga memiliki rumus turunan yaitu 

ROE = ROA x FLM 

Dimana ROA adalah Return on Asset, sedangkan FLM adalah Financial Leverage Multiplier. Financial Leverage Multiplier merupakan besarnya rasio total asset dalam setiap ekuitasnya. Angka rasio leverage ini biasanya digunakan untuk mengetahui berapa besarnya utang dalam total asset perusahaan. Namun, sekali lagi seperti layaknya rasio-rasio yang lain, rasio leverage ini tidak memiliki angka yang bisa dijadikan benchmark. Penjelasannya bisa didapat dengan membandingkan rasio yang sama dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sejenis. 

Analisa mendalam mengenai ROE diciptakan oleh perusahaan DuPont, maka hingga saat ini disebut dengan analisa DuPont. Analisa DuPont terdiri dari dua jenis, yakni breakdown ROE jadi 3 komponen dan 5 komponen.

Pertanyaan selanjutnya setelah breakdown terhadap ROE, adalah darimana angka ROE muncul, apakah dari net profit margin, asset turnover, atau leverage. 

Jika kenaikan berasal dari net profit margin atau asset turnover, maka itu merupakan indikasi positif, karena artinya profitabilitas meningkat atau penggunaan asset semakin optimal. Namun, jika leverage meningkat padahal utang perusahaan sudah cukup tinggi, maka ini menjadi semakin berisiko.

Lebih lanjut lagi, analisa DuPont tersebut dapat dipecah kembali menjadi 5 komponen. Analisa Du-Pont dengan 5 komponen membedah net profit margin lebih mendalam. Tujuannya adalah untuk melihat darimana asal profitabilitas, apakah dari naiknya penjualan, efisiensi operasi atau lainnya. 



• tax burden (net income/EBT), menunjukkan proporsi laba yang diperoleh setelah pajak 
• interest burden (EBT/EBIT), untuk perusahaan yang tanpa utang, maka angkanya akan 1. 
• operating profit margin (EBIT/Sales), menunjukkan profitabilitas operasi 
• total asset turnover (sales/total assets) leverage ratio (total assets/shareholders equity), yang mengukur penggunaan utang. 

Misalnya, ROE naik, sementara asset turnover dan leverage tetap, artinya profitabilitas yang meningkat. Padahal, profitabilitas ini meningkat bisa jadi karena berbagai macam hal: kinerja operasi meningkat, pajak yang turun, efisiensi, atau pendapatan lain-lain. 

Kesimpulan yang dapat diambil dari ROE adalah cara menghitung ROE memang sangat mudah, dimana dengan memahami ROE secara mendalam akan ditemukan tiga hal pokok: 
• Kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitability) 
• Efisiensi perusahaan dalam mengelola aset (assets management) 
• Hutang yang dipakai dalam melakukan usaha (financial leverage)

0 comments:

Post a Comment